Halaman

Minggu, 10 April 2011

looser dan winner

Ternyata menjadi looser dalam sebuah pertarungan itu lebih berat daripada menjadi winners. Menjadi pemenang tugasnya hanya satu, menunjukan kalau dia memang layak menang. Tapi lain cerita kalo dalam proses menunjukan itu banyak batu yang sengaja ditujukan untuknya. Kenapa looser lebih berat? Karena bagaimana akhirnya si looser ini bisa menerima kekalahan itu dan menerima kemenangan orang lain. Dan mengerti bahwa Alloh memang memilih pemenang itu daripadanya. Itu takdir. Dan seyogyanya takdir itu diterima dengan ikhlas dan bagaimana akhirnya seorang looser itu “menerima dan mendukung” takdir itu. Yang masih membangkang dan tidak bisa menerima kekalahan dan menganggap si looser ini lebih baik daripada si winners, maka itu berarti dia telah menghianati takdir Alloh :D. hhhehehe

Akar masalah itu adalah komunikasi!


Ada banyak hal yang ingin saya tulis sekarang. KOMUNIKASI. Akar semua masalah yang ada. Diawali dengan buruknya komunikasi, salahnya kounikasi, jarangnya komunikasi ITU SEMUA MENYEBABKAN MASALAH. Teknologi yang canggih sekarang tidak ikut mendukung saya akhir-akhir ini. Jaringan provider yang selalu error, ngirim kapan keterima kapan. Nelpon yang selalu tut tut tut gangerti nyambung atau enggak. Ditambah dengan alat yang digunakan untuk menunjang provider itu. Screen yang sekarang sudah tidak bisa bersahabat. Gamau disentuh. Ga disentuh, nyentuh sendiri. Mati sendiri. Nyala sendiri. Ketika nyala, dan ketika provider itu bener, alatnya yang ga bener. Pesan dan panggilan masuk semua. Tapi apa daya, alat itu tidak bisa digunakan. Tombol untuk menerima panggilan tidak berfungsi. Tombol untuk membuka kunci saja tidak bisa dipakai. Hanya untuk sekedar melihat pesan yang masuk. Itu tidak bisa. Tidak bisa semua. Ternyata gangguan itu menyebabkan kesalahan-kesalahan maksud, kecurigaan, durhaka terhadap orang tua yang tanpa kabar, dan hal-hal negative lainnnya.