Halaman

Minggu, 29 Juli 2012

Kesan dan pesan yang harus ditulis dlm 3-5 halaman :D

Kalimantan adalah pulau terluas di Indonesia dengan segala macam keragaman budaya, alam, dan manusianya. Keragaman tersebut awalnya menimbulkan kemisteriusan yang teramat sangat dalam benak saya. Namun setelah mengikuti Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang digagas oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus), sedikit dari kemisteriusan itu pudar. Mengingat cerita awal keikutsertaan di Tim Ekspedisi Khatulistiwa membuat hati saya tergelitik. Bagaimana tidak, persiapan untuk berangkat ekspedisi sangat teramat minim. Perlengkapan dalam jumlah banyak yang harus dibawa hanya disiapkan 12 jam sebelum berangkat, izin orang tua dan keluarga saya dapatkan dalam perjalanan menuju Pusdik Passus Batujajar, dua mata kuliah yang diambil (tepatnya ngulang) saya abaikan (khusus untuk ini ada pembenaran :p), dan tentunya skripsi yang baru dirintis pun harus diistirahatkan sejenak. Semua hal yang menggelitik itu saya relakan dengan ikhlas karena satu hal, yaitu mimpi, mimpi untuk jauh lebih mengenal pulau yang menurut saya paling misterius, Kalimantan! Bila merunut dari semua mimpi yang saya inginkan untuk masa depan, Kalimantan memang berada di posisi atas meskipun bukan yang pertama. Besar keinginan saya untuk tinggal jauh di pedalaman Kalimantan dan bercengkrama dengan orang-orang suku asli Dayak yang anak-anaknya tak punya sepatu dan tak mengenal tekhnologi. Pikir saya dulu, tinggal 3,5 bulan di Kalimantan akan jadi kick off yang sempurna untuk mewujudkan keinginan saya. Ternyata apa yang saya bayangkan tentang Kalimantan dan segala ke-primitif-annya tidak saya temukan seutuhnya. Di Ekspedisi Khatulistiwa, saya bergabung dengan Tim Sub Korwil 02/Sanggau. Sanggau adalah sebuah kabupaten di Kalimantan Barat yang luasnya sama dengan provinsi Jawa Barat. Kabupaten Sanggau berbatasan langsung dengan Malaysia. Kondisi masyarakat perbatasan pun telah jauh lebih kompleks dari apa yang saya bayangkan dulu. Berbicara Kalimantan tidak akan pernah cukup hanya dengan sebuah tulisan berhalaman 3 atau bahkan 5 sekalipun, untuk itu tulisan ini didedikasikan untuk penggalan-penggalan cerita saya selama mengikuti Ekspedisi Khatulistiwa 2012, khususnya bersama dengan Tim Sub Korwil 02/Sanggau. Kebersamaan saya dengan Tim Sanggau dimulai ketika seluruh peserta ekspedisi, khususnya mahasiswa, dibagi-bagi korwil oleh Pakor Ahli. Dan ternyata Sanggau adalah pilihan terbaik dari Alloh SWT untuk saya. Senangnya bukan main karena pada awalnya penelitian yang akan saya teliti lebih lanjut adalah tentang nasionalisme di wilayah perbatasan, tentu Entikong yang akan menjadi pusat penelitian saya . Bersama Tim Sanggau, saya lebih jauh mengenal tentara. Yak! Tentara Nasional Indonesia, yang akhirnya saya menyadari bahwa saya teramat telat mengenal tentara. Namun untuk suatu pembenaran, lebih baik telat daripada tidak sama sekali :p.Hampir empat bulan bersama-sama dengan tentara membuat rasa keoptimisan saya terhadap Indonesia menjulang tinggi. Benar! Saya menjadi jauh lebih optimis dengan Indonesia, lebih menghargai simbol-simbol negara, lebih merasa khidmat bila mendengarkan lagu Indonesia Raya, lebih merasa penting untuk merayakan Hari Kebangkitan Nasional, dan tentu saja lebih merasa aman dengan kedaulatan negeri ini karena mempunyai tentara-tentara luar biasa yang siap mati untuk NKRI. Ini bukan sesuatu yang saya lebih-lebihkan karena itu semua pembelajaran dan hikmah bagi saya selama mengenal tentara. Untuk sekedar informasi, sebelum mengikuti ekspedisi ini, sama sekali saya tidak mengetahui tentara itu untuk apa bila keadaan negara kita aman tanpa perang; sama sekali tidak tahu bahwa tentara itu ada tamtama, bintara, dan perwira dengan segala pangkatnya. Menjadi sebuah kebanggaan bagi saya ketika di jalan raya bertemu tentara dengan dua balok merah di lengan bajunya, dan dalam hati saya bilang “itu pangkatnya pratu, prajurit satu yang telah naik pangkat dari prada”. Banyak pengalaman yang luar biasa yang saya dapatkan selama menjadi Tim Ekspedisi Sub Korwil 02/Sanggau. Melihat langsung seperti apa patok perbatasan yang katanya ajaib bisa bergeser-geser; menelusuri sungai untuk memasuki desa di salah salah satu kecamatan di Sanggau; meminum tuak, minuman keras tradisional; mandi dan berenang di sungai dengan arusnya yang kencang; melihat pedagi, tempat ritual warga Dayak di Sanggau, meskipun sekarang hanya sebatas simbol; menempuh perjalanan 6 jam menuju Desa Pala Pasang, Kecamatan Entikong melewati sungai yang terkadang kita harus mendorong perahu supaya jalan karena air sungai surut; dijemput oleh segerombolan warga desa karena kesenangan mereka yang luar biasa kedatangan tim kami; melihat senyum bangga dari seorang tukang ojek di Kabupaten Sekadau sambil berseru sama temannya “jemput orang Jakarta”; tersengat lebah ketika menuju tempat penelitian yang sakitnya bukan main; melihat keoptimisan salah satu warga Entikong yang akan tetap menjunjung tinggi NKRI meskipun di Entikong sedikit ketergantungan dengan negara tetangga; melihat kekayaan yang teramat sangat dari Kalimantan; melihat jahatnya para pendatang yang meraup kekayaan Kalimantan dan menyebabkan kerusakan alam yang begitu parah; dan masih banyak pengalaman-pengalaman lain yang luar biasanya super duper. Bagi saya, bahagianya mengikuti ekspedisi ini setara dengan wisuda bulan Agustus ini, kembali pembenaran untuk menenangkan jiwa :p. Mendengar isu yang berkembang, tahun 2013 akan dilaksanakan kembali Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi. Wowww! Kata itu yang pertama saya keluarkan ketika mendengarnya. Usaha yang sangat bagus untuk lebih mengenal dan menemukan keluarbiasaan lain di Indonesia. Saya sangat berharap ekspedisi tahun depan bisa lebih diikuti oleh banyaknya mahasiswa bahkan pelajar, karena kembali saya katakan, hidup dengan tentara akan menularkan rasa optimis dan nasionalisme terhadap Indonesia. Bagi kalian yang ingin merasakan bagaimana bulu kuduk berdiri dan jantung berdegup kencang ketika mendengar Indonesia Raya, salah satunya ikuti Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi dan ambilah banyak pelajaran dari tentara dan bersiaplah untuk merasa amat bangga dengan Indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar